Sunday, May 20, 2007

Mengenal Autis

Sering orang menganggap autis adalah suatu penyakit. Padahal sesungguhnya autis bukanlah suatu penyakit melainkan suatu keadaan yang disebabkan gangguan perkembangan pada sel-sel otak anak. Diperkirakan dua – empat dari seribu anak akan menderita autis.
Autis dikenal sebagai kerusakan otak yang menggangu perkembangannya, yang umumnya mulai terlihat ketika anak mulai berlatih berjalan, yaitu sebelum 3 tahun. Tapi dalam kasus tertentu bia terlihat pada bayi yang baru berumur beberapa bulan.

Adapun gejala – gejala dari autis adalah :
- Kesulitan melakukan interaksi sosial
- Tingkah laku yang sering mengalami pengulangan
- Kurang respon terhadap belaian kasih sayang
- Hiperaktif atau tidak memiliki aktofitas sama sekali
- Gangguan bicara
- Kesulitan menerima pelajaran
- Diantara gejala-gejala tersebut, hal yang paling penting untuk diperbaiki lebih dahulu adalah interaksi sosial. Bila interaksi membaik, seringkali gangguan komunikasi dan perilaku juga akan membaik.

Sekarang sudah banyak sekolah, tempat terapi khusus untuk para penderita autis. Di tempat terapi banyak dilakukan aktifitas-aktifitas untuk memperbaiki gangguan autis. Perbaikan tidak hanya pada kontak mata saja, tapi menyeluruh, bagaimana anak berinteraksi dengan lingkungannya. Kemampuan ”sharing” sangat penting. Banyak anak autis yang bisa menatap mata tapi tidak bisa berinteraksi, tentunya tujuan terapi bukan ini kan?
Adapun diet yang berlaku unutk anak autis. Sebaiknya sajia makanan kaya vitamin B6, Magnesium, Asam Amino, dan zat besi yang banyak terdapat pada beras merah, kedele, ikan laut dalam, alpukat, biji bunga matahari, kacang-kacangan, dan ayam kalkun. Makan yang mengandung pengawet, penyedap atau yang mengandung phenol tinggi seperti jeruk, anggur, tomet, gula, apel, pisang, gandum, dan susu harus dihindari.

0 comments: